Halaman

Jumat, 10 Mei 2013

Laporan praktikum kuantitas hitung mikroba dan metode MPN


KUANTITASI MIKROBIA HITUNG CAWAN DAN MPN
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Analisis kualitatif atau biasa disebut dengan enumerasi mikroorganisme dalam hal ini dapat dilakukan baik dengan perhitungan langsung terhadap suatu sampel yaitu salah satunya dengan alat bantu mikroskop, maupun dengan cara tidak langsung yaitu dengan beberapa metode perhitungan (Gobel, 2008).
Pada percobaan yang akan dilakukan, dapat di amati bahwa dalam suatu bahan/ media itu apabila diberi perlakuan tertentu ternyata menunjukkan tanda-tanda adanya mikroorganisme yang berkembang biak di sana. Seperti percobaan yang akan dilakukan menggunakan sampel air daging segar dan air daging kornet dengan pemberian perlakuan dengan metode tertentu (MPN dan TPC) yang akan memunculkan banyak mikroba dan kemudian akan dilakukan kuantitasi atau perhitungan jumlah mikrobia yang ada dengan menggunakan alat colony counter maupun hitung manual yang hasilnya akan diketahui setelah didapatkan hasil dari percobaan yang dilakukan ini.      
B.     Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan perhitungan jumlah koloni mikroorganisme dengan metode hitung cawan dan MPN serta memahami cara pelaporannya.







TINJAUAN PUSTAKA
Standar Plate Count (SPC) merupakan suatu standar yang digunakan untuk melaporkan hasil analisis mikrobiologi. SPC menjelaskan cara menghitung koloni yang tumbuh pada cawan serta cara memilih data yang ada untuk menentukan jumlah koloni.      
A.     Metode TPC (Hitungan Cawan)
Metode hitungan cawan didasrkan pasa anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang biak menjadisatu koloni. Jadi jumlah koloni yang muncul pada cawan mengandung indeks bagi jumlah mikroorganisme yang dapat terkandung dalam sampel. Teknik yang harus dikuasai dalam metode ini adalah mengencerkan sampel dan mencawankan hasil pengenceran tersebut. Setelah inkubasi, jumlah masing-masing cawan diamati. Untuk memenuhi persyaratan statistic, cawan yang dipilih untuk pengitungan koloni adalah yang mengandung antara 30-300 koloni. Karena jumlah mikroorganisme dalam sampel tidak diketahui sebelumnya, maka untuk memperoleh sekurang-kurangnya satu cawan yang mengandung koloni dalam jumlah yang memenuhi persyaratan tersebut, harus dilakukan sederetan pengenceran dan pencawanan. Jumlah organisme yang terdapat dalam sampel asal ditentukan dengan menggunakn jumlah koloni yang terbentuk dengan faktor pengenceran pada cawan yang bersangkutan.
Rumus yang digunakan dalam perhitungan :
Faktor pengenceran     = Pengenceran x Jumlah yang di tanam
Jumlah koloni              = Jumlah yang di tanam x Faktor pengenceran
B.     Metode MPN
. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel. Karena beberapa jenis bakteri selain coliform juga memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes kembali kebenaran adanya coliform dengan bantuan medium selektif diferensial. Uji kelengkapan kembali meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi sifat fermentatif dan pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri coliform: berbentuk batang, Gram negatif, tidak-berspora (Fardiaz,1989).
Pada metode perhitungan MPN ini digunakan bentuk tiga seri pengenceran, yang pertama 10-1, 10-2, dan 10-3. Kemudian dari hasil perubahan tersebut dicari nilai MPNnya pada tabel nilai MPN, dan untuk jumlah bakterinya maka digunakan rumus (Gobel, 2008).
METODE PRAKTIKUM
A.     Alat dan bahan
·         Colony counter
·         Koloni mikroorganisme dalam media

B.     Cara kerja
1.      Ambil media yang telah ditumbuhi koloni
2.      Letakan pada colony counter dan lakukan perhitungan, dengan aturan sebagai berikut:
a.       Hasil yang dilaporkan terdiri dari dua koma, dimana angka pertama didepan koma dan angka kedua di belakang koma,dan berlaku juga pembulatan jika angka ketiga lebih dari 5.
b.      Jika jumlah koloni yang didapat kurang dari 30 koloni pada cawan petri untuk semua pengenceran , hanya jumlah koloni pada pengenceran terendah yang dihitung. Di tulis < 30 x faktor pengenceran, dalam kurung ditulis angka yang sebenarnya.
c.       Jika semua cawan petri yang yang telah ditumbuhi koloni besar dari 300, hanya jumlah koloni pada pengenceran tertinggi yang dihitung. Ditulis > 300 x faktor pengenceran, dalam kurung ditulis hasil sebenarnya.
d.      Jika terdapat dua cawan yang memenuhi syarat SPC (30-300), dan perbandingan pengenceran tertinggi dan terendahnya besar dari dua, ditulis pengenceran terendah.  Jika hasil kecil dari dua di ambil rata-rata.
e.       Jika digunakan cawan duplo per pengencer, data yang diambil harus dari kedua cawan dan diambil rata-rata.



HASIL DAN PEMBAHASAN
Prinsip kerja :
            Jika sel miroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroba tersebut akan berkembangbiak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop.
Dalam pelakasanaan praktikum kami membahas mengenai :
1.      Metode hitung cawan
a.       Pour plate ( metode tuang )
b.      Spread plate ( metode permukaan )
2.      Metode MPN
Dalam praktikum ini, kami melakukan 2 kali pengenceran yang mana hasil yang kami peroleh dari pengerjaaan ini:
Kami memperoleh koloni,
Metode permukaan     : 18 koloni
Metode agar tuang      : 64 koloni
Dengan pengenceran 2 kali berarti pengerceran menjadi 10 ̄ ².
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat di hitung jumlah koloni pada masing – masing metode karena koloni yang kami dapat sesuai dengan aturan SPC yaitu 30 - 300.
Faktor pengenceran (FP)         : 1. Metode permukaan           = 10 ² x 0,1
                                                                                                = 10 ³
                                                  2.  Metode agar tuang           = 10 ² x 1
                                                                                                = 10 ²

Jadi,   Jumlah koloni   = koloni yang tumbuh x 1/ FP
1.      Metode permukaan     = 18x 1/10 ³
= 0.18 x 10 5


2.      Metode agar tuang      = 64 x 10 ²
= 6.4x 10 ³
Metode hitungan cawan juga mempunyai kelemahan, yaitu (Fardiaz, 1993) :
1. Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang sebenarnya, karena
     beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni.
2. Medium dan kondisi yang berbeda mungkin menghasilkan niali yang berbeda
3. Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar
.
4. Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung.

Dan dalam metode MPN perhitungan di lakukan dengan menggunakan tabel sesuai pengenceran yang di lakukan. Dalam praktikum ini kami tidak melakukan perhitungan MPN karena waktu yang tersedia minim waktu melakukan praktikum ini.
Kesimpulan
Metode table MPN yaitu metode untuk menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan medium cair dalam tabung reaksi yang pada umumnya setiap pengenceran menggunakan 3 atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahap pendekatan secara statisitik (Fardiaz,1989).




DAFTAR PUSTAKA
Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada; Jakarta.
Volk & Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Erlangga
Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : UGM Press
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan

2 komentar: