KUANTITASI
MIKROBIA HITUNG CAWAN DAN MPN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis
kualitatif atau biasa disebut dengan enumerasi mikroorganisme dalam hal ini
dapat dilakukan baik dengan perhitungan langsung terhadap suatu sampel yaitu
salah satunya dengan alat bantu mikroskop, maupun dengan cara tidak langsung
yaitu dengan beberapa metode perhitungan (Gobel, 2008).
Pada percobaan yang akan
dilakukan, dapat di amati bahwa dalam suatu bahan/ media itu apabila diberi
perlakuan tertentu ternyata menunjukkan tanda-tanda adanya mikroorganisme yang
berkembang biak di sana. Seperti percobaan yang akan dilakukan menggunakan
sampel air daging segar dan air daging kornet dengan pemberian perlakuan dengan
metode tertentu (MPN dan TPC) yang akan memunculkan banyak mikroba dan kemudian
akan dilakukan kuantitasi atau perhitungan jumlah mikrobia yang ada dengan
menggunakan alat colony counter maupun hitung manual yang hasilnya akan
diketahui setelah didapatkan hasil dari percobaan yang dilakukan ini.
B.
Tujuan
Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan
perhitungan jumlah koloni mikroorganisme dengan metode hitung cawan dan MPN
serta memahami cara pelaporannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Standar Plate Count (SPC) merupakan suatu standar yang digunakan untuk
melaporkan hasil analisis mikrobiologi. SPC menjelaskan cara menghitung koloni
yang tumbuh pada cawan serta cara memilih data yang ada untuk menentukan jumlah
koloni.
A.
Metode
TPC (Hitungan Cawan)
Metode
hitungan cawan didasrkan pasa anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan
berkembang biak menjadisatu koloni. Jadi jumlah koloni yang muncul pada cawan
mengandung indeks bagi jumlah mikroorganisme yang dapat terkandung dalam
sampel. Teknik yang harus dikuasai dalam metode ini adalah mengencerkan sampel
dan mencawankan hasil pengenceran tersebut. Setelah inkubasi, jumlah
masing-masing cawan diamati. Untuk memenuhi persyaratan statistic, cawan yang
dipilih untuk pengitungan koloni adalah yang mengandung antara 30-300 koloni.
Karena jumlah mikroorganisme dalam sampel tidak diketahui sebelumnya, maka
untuk memperoleh sekurang-kurangnya satu cawan yang mengandung koloni dalam
jumlah yang memenuhi persyaratan tersebut, harus dilakukan sederetan
pengenceran dan pencawanan. Jumlah organisme yang terdapat dalam sampel asal
ditentukan dengan menggunakn jumlah koloni yang terbentuk dengan faktor
pengenceran pada cawan yang bersangkutan.
Rumus yang
digunakan dalam perhitungan :
Faktor
pengenceran = Pengenceran x Jumlah
yang di tanam
Jumlah
koloni = Jumlah yang di tanam
x Faktor pengenceran
B.
Metode
MPN
. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji
pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji
kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan coliform
masih dalam tingkat probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi
sifat fermentatif coliform dalam sampel. Karena beberapa jenis bakteri selain
coliform juga memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji konfirmasi untuk
mengetes kembali kebenaran adanya coliform dengan bantuan medium selektif
diferensial. Uji kelengkapan kembali meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan
mendeteksi sifat fermentatif dan pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri
coliform: berbentuk batang, Gram negatif, tidak-berspora (Fardiaz,1989).
Pada
metode perhitungan MPN ini digunakan bentuk tiga seri pengenceran, yang pertama
10-1, 10-2, dan 10-3. Kemudian dari hasil
perubahan tersebut dicari nilai MPNnya pada tabel nilai MPN, dan untuk jumlah
bakterinya maka digunakan rumus (Gobel, 2008).
METODE PRAKTIKUM
A.
Alat dan bahan
·
Colony counter
·
Koloni
mikroorganisme dalam media
B.
Cara kerja
1.
Ambil media yang
telah ditumbuhi koloni
2.
Letakan pada colony
counter dan lakukan perhitungan, dengan aturan sebagai berikut:
a.
Hasil yang
dilaporkan terdiri dari dua koma, dimana angka pertama didepan koma dan angka
kedua di belakang koma,dan berlaku juga pembulatan jika angka ketiga lebih dari
5.
b.
Jika jumlah koloni
yang didapat kurang dari 30 koloni pada cawan petri untuk semua pengenceran ,
hanya jumlah koloni pada pengenceran terendah yang dihitung. Di tulis < 30 x
faktor pengenceran, dalam kurung ditulis angka yang sebenarnya.
c.
Jika semua cawan
petri yang yang telah ditumbuhi koloni besar dari 300, hanya jumlah koloni pada
pengenceran tertinggi yang dihitung. Ditulis > 300 x faktor pengenceran,
dalam kurung ditulis hasil sebenarnya.
d.
Jika terdapat dua
cawan yang memenuhi syarat SPC (30-300), dan perbandingan pengenceran tertinggi
dan terendahnya besar dari dua, ditulis pengenceran terendah. Jika hasil kecil dari dua di ambil rata-rata.
e.
Jika digunakan
cawan duplo per pengencer, data yang diambil harus dari kedua cawan dan diambil
rata-rata.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prinsip kerja :
Jika sel miroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium
agar, maka sel mikroba tersebut akan berkembangbiak dan membentuk koloni yang
dapat dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop.
Dalam pelakasanaan praktikum kami membahas mengenai :
1. Metode hitung cawan
a.
Pour plate ( metode tuang )
b.
Spread plate ( metode permukaan )
2. Metode MPN
Dalam
praktikum ini, kami melakukan 2 kali pengenceran yang mana hasil yang kami
peroleh dari pengerjaaan ini:
Kami
memperoleh koloni,
Metode
permukaan : 18 koloni
Metode agar tuang : 64 koloni
Dengan
pengenceran 2 kali berarti pengerceran menjadi 10 ̄ ².
Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat di hitung jumlah koloni pada masing
– masing metode karena koloni yang kami dapat sesuai dengan aturan SPC yaitu 30
- 300.
Faktor
pengenceran (FP) : 1. Metode
permukaan = 10 ² x 0,1
=
10 ³
2.
Metode agar tuang = 10 ²
x 1
=
10 ²
Jadi, Jumlah koloni = koloni yang tumbuh x 1/ FP
1.
Metode permukaan = 18x 1/10 ³
= 0.18 x 10 5
2.
Metode agar tuang = 64 x 10 ²
= 6.4x 10 ³
Metode hitungan cawan juga mempunyai
kelemahan, yaitu (Fardiaz, 1993) :
1. Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni.
2. Medium dan kondisi yang berbeda mungkin menghasilkan niali yang berbeda
3. Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar.
4. Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung.
1. Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni.
2. Medium dan kondisi yang berbeda mungkin menghasilkan niali yang berbeda
3. Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar.
4. Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung.
Dan dalam metode MPN perhitungan di lakukan dengan menggunakan tabel sesuai
pengenceran yang di lakukan. Dalam praktikum ini kami tidak melakukan
perhitungan MPN karena waktu yang tersedia minim waktu melakukan praktikum ini.
Kesimpulan
Metode table MPN yaitu
metode untuk menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan medium cair dalam
tabung reaksi yang pada umumnya setiap pengenceran menggunakan 3 atau 5 seri
tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahap pendekatan secara
statisitik (Fardiaz,1989).
DAFTAR
PUSTAKA
Hadioetomo,
Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Fardiaz, S. 1993. Analisis
Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada; Jakarta.
Volk &
Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Erlangga
Schlegel, Hans
G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : UGM Press
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi.
Jakarta : Djambatan
bueklah perhitunganyo banyak banyak yuang
BalasHapushahaa,, den copast se nyo yuang,,
Hapus