Pembuatan
Media dan Larutan Pengencer
A. Pendahuluan
Media adalah suatu substrat dimana
mikroorganisme dapat tumbuh yang disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Media
kultur berdasarkan konsistensinya dibedakan atas tiga macam, yaitu:
·
Media cair (liquid medium)
adalah medium berbentuk cair yang dapat digunakan untuk tujuan menumbuhkan atau
membiakan mikroba, penelaah fermentasi, uji-uji lain
Contohnya
: Nutrient Broth (NB), Lactose Broth (LB) dan kaldu sapi.
·
Media semi padat (semi solid
medium), biasanya digunakan untuk uji mortalitas (pergerakan) mikroorganisme
dan kemampuan fermentasi,
Contohnya
: Agar dengan konsentrasi rendah 0,5%.
·
Media padat (solid medium)
adalah medium yang berbentuk padat yang dapat digunakan untuk menumbuhkan
mikroba dipermukaan sehingga membentuk koloni yang dapat dilihat, dihitung dan
diisolasi.
Contohnya:
Nutrient Agar (NA), Plate Count Agar (PCA), Potato Dextrose Agar (PDA),
gelatin, silika gel dan beberapa limbah pertanian berbentuk padat.
Media berdasarkan fungsinya, yaitu:
·
Media diperkaya (enriched
medium) adalah medium yang ditambah zat-zat tertentu (serum, darah, ekstrak
tumbuhan dan lain-lain), digunakan untuk menumbuhkan mikroba heterotrof.
·
Media selektif (selective
medium) adalah media yang ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif
untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain sehingga dapat mengisolasi mikroba
tertentu, misalnya media yang mengandung kristal violet pada kadar tertentu,
dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi bakteri gram
negatif.
Contohnya : Endo Agar, EMB(Eosin Metilena Biru) Agar
SSA (Salmonella Shygella Agar)
VRB (Violet Red Bile Agar)
·
Media diferensial (deferential
medium) adalah media yang ditambahkan zat kimia tertentu yang menyebabkan
mikroba membentuk pertumbuham atau mengadakan perubahan tertentu hingga dapat
membedakan tipenya.
Contohnya : TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
·
Media penguji (assay medium)
adalah media dengan susunan tertentu digunakan untuk pengujian-pengujian
vitamin, asam amino, antibiotik dan lain-lain.
·
Media untuk perhitungan jumlah
adalah media spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba
Contohnya : Plate Count agar (PCA).
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan
Larutan pengencer/ larutan fisiologis adalah larutan yang digunakan
untuk mengencerkan contoh pada analisis mikrobiologi. Pengenceran dilakukan
untuk memperoleh contoh dengan jumlah mikroba terbaik untuk dapat dihitung
yaitu antara 30 sampai 300 sel mikroba per ml. Pengenceran biasanya dilakukan
1:10, 1:100, 1:1000, dan seterusnya.
B. Tujuan
Mengetahui bahan yang digunakan
dalam pembuatan media dan larutan pengencer serta memahami proses pembuatanya.
C. Alat
dan Bahan
Alat
1. Botol
semprot
2. Tabung
reaksi
3. Rak
tabung reaksi
4. Petridish
5. Erlenmeyer
250 ml dan 500 ml
6. Mikro
pipet
7. Gelas
piala 250 ml, 500 ml, dan 1000 ml
8. Pipet
mili 10 ml dan 25 ml
9. Timbangan
analitik
10. Hot
plate
11. Spatula
12. Batang
pengaduk
13. pH
meter
14. gelas
ukur 10 ml, 100 ml dan 250 ml
Bahan
1. Kapas
2. Tissue
gulung
3. Spiritus
4. Alcohol
5. Alumunium
foil
6. Kertas
label
7. Aquades
8. Garam
(NaCl)
9. Agar
10. Ekstrak
daging
11. Peptone
12. Dextrose
13. Ekstrak
kentang
D. Prosedur
Kerja
1. Pembuatan Nutrient Agar (NA)
1) Timbang
komponen media dengan menggunakan timbangan analitis untuk volume yang diinginkan
sesuai dengan komposisi berikut:
a. Ekstrak daging 3 g
a. Ekstrak daging 3 g
b. Peptone 5 g
c. Agar 15 g
d. Aquades 1000 ml
2) Aquades
sebanyak 1000 ml dibagi menjadi dua, 400 ml untuk melarutkan ekstrak daging dan
peptone dan 600 ml utuk melarutkan agar 600 ml. (Sebaiknya air untuk melarutkan
agar lebih banyak).
3) Larutkan
agar dengan mengaduk secara konstan diatas hot plate stirrer (jangan sampai
overheat karena akan terbentuk busa dan memuai sehingga tumpah).
4) LArutkan
peptone dan ekstrak daging, cukup dengan pengadukan
5) Setelah
keduanya larut, larutan dituangk ke larutan agar dan diaduk sampai homogen.
6) Ukur
pH media. Jika pH tidak netral maka dapat ditambahkan HCl/NaOH.
7) Masukkan
media ke dalam labu Erlenmeyer dan disterilisasi dengan autoklaf.
8) Tuang
media steril ke cawan petri steril secara aseptis.
2. Pembuatan
Potato Dextrose Agar (PDA)
1) Timbang
komponen media sesuai dengan komposisi berikut:
a. Potato/
kentang 3 g
b. Dextrosa
5 g
c. Agar
15 g
d. Aquades
s.d 1000 ml
(sebelum ditimbang, sebaiknya kentang
dikupas dan diiris kecil-kecil)
2) Rebus
kentang dalam sebagian aquades tadi selama 1-3 jam sampai lunak, kemudian
diambil ekstraknya dengan menyaring dan memerasnya dengan menggunakan kertas
saring lalu ditampung digelas piala.
3) Agar
dilarutkan dengan hot plate stirrer dalam 500 ml aquads, setelah larut dapat
ditambahkan dextrose dan dihomogenkan lagi.
4) Setelah
semuanya larut, ekstrak kentang dan agar dextrosa dicampur dan dihomogenkan.
5) Atur
pH media menjadi 5-6 dengan meneteskan HCl/Naoh.
6) Media
dituang ke dalam Erlenmeyer atau ke tabung reaksi kemudian siap untuk
disterilisasi.
E. Pembahasan
Pada pembuatan media agar padat di
perlukan takaran agar yang benar. Jika pembuatannya terlalu pekat maka
mikroorganisme tak akan tumbuh dengan baik. Dan sebaliknya jika pembuatan media
terlalu encer maka nutrisi sedikit dan hal tersebut menyebabkan mikoorganisme
terhambat pertumbuhannya pula.
Pada pembuatan agar cawan
setelah agar memadat di haruskan meletakan media pada posisi terbalik, hal ini
bertujuan agar uap air yang terbentuk ketika di lakukan proses inkubasi tidak
menetes pada koloni bakteri. Dan jika sampai ditetesi air maka kemungkinan
besar bentuk koloni akan berubah karena sudah terkontaminasi.
Media pengencer berfungsi
untuk mengencerkan konsentrasi nutrisi dan mengurai koloni mikroorganisme yang
bergerombol padat sehingga dapat di amati dan di ketahui jumlah mikroorganisme
secara spesifik dan untuk mendapatkan perhitungan yang tepat.
Media-media yang dapat di
gunakan dalam uji mikrobiologi ini antara lain:
1.
PCA (Plate Count Agar): Di
gunakan sebagai media pertumbuhan bakteri
2.
PDA (Potato Dextrose Agar):
Digunakan sebagai media pertumbuhan khamir dan kapang
3.
Pepton: sebagai bahan pengencer
F. Kesimpulan
Media
adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan
lingkungan hidupnya. Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil bahwa:
·
Media merupakan bahan yang
terdiri atas campuran nutrisi, yang digunakan sebagai tempat menumbuhkan
mikroba
·
Pada proses pengenceran di
gunakan peptone untuk membuat medium cair, sedangkan untuk media cawan agar
menggunakan PDA.
·
Diharapkan dapat menjaga
kondisi aseptis lingkungan serta perlengkapan dalam pembuatan media agar dapat
menghasilkan mikroba yang diinginkan.
Untuk mencegah
terkontaminasinya media oleh mikroorganisme, maka sebaiknya hal-hal yang perlu
diperhatikan:
1.
Mencuci tangan dan rambut sebelum praktikum.
2.
Menggunakan jas lab dan sarung
tangan yang steril.
3.
Sebelum dan sesudah praktikum
meja kerja dan tangan disemprotkan alkohol 70%.
4.
Menggunakan alat dan bahan yang
sudah disterilkan.
5.
Tidak banyak bercanda dan
ngobrol saat praktikum berlangsung.
Daftar
Kepustakaan
Ardiansyah. 2004. Penuntun Praktikum
Mikrobiologi Pangan. Bogor : Universitas Djuanda.
Dwidjoseputro.1964.Dasar-Dasar
Mikrobiologi.Malang : Djambatan
Mulyana, dkk.
1992. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Mikrobiologi. Bogor : Universitas
Djuanda.
Yanny Priantieni, E. 2004. Penuntun
Praktikum Mikrobiologi. Bogor : SMAKBO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar