Halaman

Jumat, 10 Mei 2013

Laporan praktikum teknik penanaman mikroba


TEKNIK PENANAMAN

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru minta banyak ketelitian. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang ada sangkut-paut dengan medium dan pekerjaan penanaman itu benar-benar steril; ini untuk menghindari kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak kita inginkan.Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada mikroorganisme lain, yang tidak diinginkan, tumbuh dalam media tersebut, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang akan dibiakkan dalam media tersebut. Teknik yang di gunakan dalam pencegahan kontaminasi hingga kultur manipulasi dan media kultur steril disebut teknik aseptic, kontaminasi udara paling sering jadi masalah karena udara selalu kontak dengan partikel debu dan umumnya banyak komunitas mikroorganisme di dalamnya, ketika wadah dibuka maka segera ditangani agar tidak terkontaminasi dengan udara sekitar.
Teknik penanaman (inokulasi) merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama kemedium yang baru dengan ingkat ketelitian yang sangat tinggi, dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Identifikasi biakan mikroorganisme sering kali memerlukan penanam biakan segar tanpa terjadi pencemaran.pemindahan mikroorganisme ini ilakukan dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama peminahan berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat,(Lay:1988)



B.     Tujuan Praktikum
Mahasiswa memahami dan mampu melakukan penanaman dengan berbagai teknik penanaman.

C.     TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Penanaman

a. Teknik penanaman dari suspensi
Teknik penanaman ini merupakan lajutan dari pengenceran bertingkat. Pengambilan suspensi dapat diambil dari pengenceran mana saja tapi biasanya untuk tujuan isolasi (mendapatkan koloni tunggal) diambil beberapa tabung pengenceran terakhir.

a.1. Spread Plate (agar tabur ulas)
Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di permukaan agar diperoleh kultur murni. Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik .Pada beberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisah –pisah.

a.2. Pour Plate (agar tuang)
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45oC) untuk dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar saja melainkan sel terendam agar (di dalam agar) sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak banyak begitu banyak mengandung oksigen.
b. Teknik Penanaman dengan Goresan (Streak)
Bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah Inokulum digoreskan di permukan media agar nutrien dalam cawaan petridish dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.
b.1 Goresan Sinambung
Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru.
b.2 Goresan T
B.3 Goresan Kuadran (Streak quadrant)



D.    Alat dan bahan
Alat :
1.      Pipet ukuran 10 ml
2.      Petridish
3.      Batang L
4.      Busen
5.      Inkubator
Bahan :
1.      Sampel mengandung bakteri atau jamur
2.      Media NA (bakteri) dan PDA (jamur)
3.      Suspensi cairan
4.      Alkohol

E.     Cara kerja

Teknik Spread plate
1.      Ambil suspensi cairan 0,1 ml dengan pipet ukur kemudian teteskan diatas permukaan agar yang telah memadat.
2.      Sterilisasi batang L dengan disemprot alkohol dan dibakar diatas busen beberapa saat,kemudian didinginkan beberapa detik.
3.      Sebarkan dengan menggosokannya pada permukaan agar supaya tetesan suspensi merata, penyebaran akan akan lebih efektif bila cawan ikut diputar.
4.      Inkubasi suhu 37C selama 24 - 48 jam.

Teknik Pour plate
1.      Siapkan cawan petri steril, tabung pengenceran yang akan ditanam dan media padat yang masih cair (45).
2.      Teteskan 1 ml secara aseptis. Suspensi sel kedalam cawan kosong.
3.      Tuangkan media yang masih cair ke cawan kemudian putar cawan untuk menghomogenkan suspensi bakteri dan media, kemudian diinkubasi (suhu 37selama 24 - 48 jam).





F.      HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam praktikum ini kami mempersiapkan sampel dan media yang telah siap untuk ditanam. Dan dalam praktikum ini, kami memakai media NA yang telah kami bagi dua yang mana digunakan dua cara (metode) dalam pengerjaannya yaitu metode agar tuang (pour plate) dan metode permukaan (spread plate), sampel yang digunakan dalam media NA ini berupa bakteri yang berasal dari wortel yang telah busuk yang kami ambil dari tempat sampah.
Medium NA berfungsi untuk membiakan berbagai macam mikroorganisme serta kultur bakteri. Pada praktikum ini kita mempelajari bagaimana melakukan teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril sehingga bisa mendefinisikan bahwa teknik inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama kemedium baru dengan tingkat ketelitian sangat tinggi dan dituntut untuk bekerja secara aseptik yaitu bebas dari pengaruh kontaminan mikroorganisme yang lain. Teknik aseptik dilakukan dengan penyediaan alat-alat kerja yang steril dan bekerja didekat api Bunsen agar terhindar dari kontaminan udara.pada waktu inokulasi jarum yang digunakan untuk meindahkan mikroba harus dipijarkan diatas api segera sebelum dan sesudah melakukan pemindahan. Pemanasan ini menghancurkan semua bentuk kehidupan yang ada pada permukaan jarum atau alat pemindahan, setelah di inokulasi biakan bakteri disimpan dan diinkubasi dalam lingkungan yang sesuai untuk petumbuhan,
Dalam pengerjaan praktikum ini, sampel yang kami gunakan tersebut digiling hingga halus sehingga sampel siap untuk ditimbang. Setelah dilakukan penimbangan sampel tersebut dihisap sebanyak 1 ml diisika kedalam tabung reaksi dan dicampurkan dengan larutan garam fisiologis yang berisi 0,85 NaCl (garam dapur)  yang telah diisikan kedalam erlenmeyer. Campuran sampel dengan garam fisiologis tersebut dipindahkan ke cawan petridis sebanyak 1 ml, sambil di dekatkan ke nyala bunsen yang bertujuan supaya mikroorganisme lain tidak masuk dalam pengerjaan praktikum ini atau tidak terkontaminasi dengan dengan mikroorganisme lain yang disebut dengan teknik aseptis dan memiringkannya. Keuntungan media agar miring ini adalah luas permukaan yang kecil sehingga peluang kontaminasi rendah dan dapat memperluas bidang untuk digunakan strain murni (indukan murni). Sedangkan kerugiannya hanya memuat sedikit mikroorganisme.  Dan teknik penanaman ini merupakan metode agar tuang yang mana media dituangkan setelah sampel dimasukan kedalam cawan petridis. Yang berarti media yang kami gunakan agar yang belum padat untuk dituangkan bersama suspensi bakteri (sampel) ke dalam cawan petridis dengan dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebarkan sel – sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar saja melainkan sampai kedalam agar, sehingga terdapat sel yang tumbuh di permukaan agar yang kaya oksigen dan ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak begitu banyak mengandung oksigen. Dan terakhir sampel disimpan kedalam inkubator dengan suhu 37selama 1 hari. Metode penanaman selanjutnya adalah metode permukaan yang mana metode ini hampir sama dengan metode yang sebelumnya, tapi perbedaannya terletak pada media dan penuangannya. Media yang digunakan terlebih dulu dipadatkan pada cawan petridis dan baru sampel dituangkan kedalam cawan petridis yang telah berisi media padat dan pengerjaan lainnya sama dengan metode sebelunya.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa teknik penanaman (inokulasi) merupakan teknik pemindahan bakteri ke dalam media dengan perlakuan khusus untuk mempertahankan kemurnian biakan bakteri. Proses inokulasi harus benar-benar aseptik atau steril supaya tidak terjadi kontaminasi oleh mikroorganisme lain. Dalam metode agar tuang media yang digunakan setengah padat, sedangkan pada metode permukaan media yang digunakan harus padat. Pada hasil pengamatan metode agar tuang sel – sel bakteri tidak hanya tumbuh pada permukaan, tapi juga tumbuh di dalam agar. Dan pada metode permukaan sel – sel bakteri menyebar di permukaan agar.

DAFTAR PUSTAKA

Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. PT. Gramedia                          Pustaka Utama. Jakarta
Dwidjoseputro,D.1988. Dasar-dasar mikrobiologi. Dambatan:malang
Saurus, Ekmon. 2011. Praktikum Mikrobiologi Dasar. www.ekmon-saurus.blogspot.com
Wesley volk dkk,1988.Mikrobiologi dasar,Erlangga:Jakarta
Pelczar,m.1986. Dasar-dasar mikrobiologi, Erlangga:Jakarta
Winarni, D. 1997. Diktat Teknik Fermentasi. Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS : Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar