Halaman

Jumat, 10 Mei 2013

laporan praktikum sterilisasi alat dan bahan


STERILISASI ALAT DAN BAHAN
PADA PENGUJIAN MIKROBIOLOGI
A.    PENDAHULUAN
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri . Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan. Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu panas, penyaringan, radiasi, dan penambahan bahan kimia. Sedangkan sterilisasi dengan cara panas dapat dilakukan dengan panas basah, panas kering, pemanasan bertahap dan perebusan.
B.     TINJAUAN PUSTAKA
Sterilisasi dengan Pemanasan
1.   Dengan pemanasan kering
a. Pembakaran
Alat yang digunakan adalah lampu spiritus/bunsen. Pembakaran dapat dilakukan dengan cara :
-          Memijarkan
Pembakaran dengan cara ini hanya cocok untuk alat-alat logam (ose, pinset, dll), yang dibiarkan sampai memijar. Dengan cara ini seluruh mikroorganisme, termasuk spora, dapat dibasmi.
-          Menyalakan
-          Dapat diartikan suatu pelintasan alat gelas (ujung pinset, bibir tabung, mulut erlenmeyer, dll) melalui nyala api. Cara ini merupakan hal darurat dan tidak memberikan jaminan bahwa mikroorganisme yang melekat pada alat dengan pasti terbunuh.
Tempat yang paling panas adalah ruang oksidasi bawah yang letaknya kira-kira sepertiga bawah dari tingginya nyala api. Yang perlu diperhatikan :
-          jangan memegang mata ose dengan tangan sebelum ose disterilkan
-          jangan meletakkan ose di atas meja, tetapi letakkan pada tempat yang disediakan setelah disterilkan.
b. Dengan udara panas (hot air oven)
Cara ini menggunakan udara yang dipanaskan dan kering, serta berlangsung dalam sterilisator udara panas (oven). Pemanasan dengan udara panas dugunakan untuk sterilisasi alat-alat laboratorium dari gelas misalnya : petri, tabung gelas, botol pipet dll, juga untuk bahan-bahan minyak dan powder misalnya talk. Bahan dari karet, kain, kapas dan kasa tidak dapat ditserilkan dengan cara ini.
Setelah dicuci alat-alat yang akan disterilkan dikeringkan dan dibungkus dengan kertas tahan panas, kemudian dimasukkan dalam oven dan dipanaskan pada temperatur antara 150 - 170ºC, selama kurang lebih 90 – 120 menit. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa di antara bahan yang disterilisasi harus terdapat jarak yang cukup, untuk menjamin agar pergerakan udara tidak terhambat.

2.                  Dengan pemanasan basah
a.       Dengan merebus
Digunakan untuk mensterilkan alat-alat seperti gunting, pinset, skalpel, jarum, spuit injeksi dan sebagainya dengan cara direbus dalam suasana mendidih selama 30-60 menit.
b.      Dengan uap air panas
Digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang akan mengalami kerusakan bila dikerjakan dengan sterilisasi uap air panas dengan tekanan (autoklav) ataupun untuk alat-alat tertentu. Cara ini dijalankan dengan pemanasan 100ºC selama 1 jam. Perlu diingat bahwa dengan cara ini spora belum dimatikan, dan ada beberapa media yang tidak tahan pada panas tersebut (misalnya media Loewenstein, Urea Broth). Media tersebut disterilkan dengan cara sterilisasi bertingkat ataupun filtrasi. Alat yang digunakan adalah sterilisator, autoklav, dimana tekanan dalam autoklav dijaga tetap 1 atmosfer (klep pengatur tekanan dalam keadaan terbuka).
c.       Dengan uap air bertekanan (Autoklav)
Dengan cara pengatur tekanan dalam autoklav, maka dapat dicapai panas yang diinginkan. Cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan terhadap pemanasan tinggi.Sterilisasi biasanya dijalankan dengan menggunakan panas 120ºC selama 10 – 70 menit tergantung kebutuhan. Hal yang perlu diperhatikan bila mengerjakan sterilisasi dengan menggunakan autoklav :
-          harus ditunggu selama bekerja
-          hati-hati bila mengurangi tekanan dalam autoklav (perubahann temperatur dan tekanan secara mendadak dapat menyebabkan cairan yang disterilkan meletus dan gelas-gelas dapat pecah).
Pada sterilisasi dengan pemanasan kering, bakteri akan mengalami proses oksidasi putih telur, sedang dengan sterilisasi panas basah, akan mengakibatkan terjadinya koagulasi putih telur bakteri. Dalam keadaan lembab jauh lebih cepat menerima panas daripada keadaan kering sehingga sterilisasi basah lebih cepat dibanding oksidasi).
d.      Pasteurisasi
Digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol. Panas yang digunakan 61,7ºC selama 30 menit.


Sterilisasi dengan Filtrasi
Sterilisasi dengan cara ini dilakukan dengan mengalirkan cairan atau gas pada saringan berpori kecil sehingga dapat menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Kegunaan:
-          untuk sterilisasi media yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya Urea Broth ataupun untuk sterilisasi vaksin, serum, enzim, vitamin.
-          Meminimalkan kuman udara masuk untuk ruangan kerja secara aseptis
Virus seperti mikroorganisme tanpa dinding sel (mikroplasma) umumnya tidak dapat ditahan oleh filter.
Sterilisasi dengan Penyinaran (radiasi)
Sterilisasi dengan cara ini diperlukan jika sterilisasi panas maupun dinding tidak dapat dilakukan. Beberapa macam radiasi mengakibatkan letal terhadap sel-sel jasad renik dan mikroorganisme lain. Jenis radiasi termasuk bagian dari spkterum elektromagnetik, misalnya : sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar x dan juga sinar katoda elektro kecepatan tinggi.Sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang 15-390 nm.Lampu sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 260 – 270 nm, dimana sinar dengan panjang gelombang sekitar 265 nm mempunyai daya bakterisid yang tinggi.Lampu ultraviolet digunakan untuk mensterilkan ruangan, misalnya di kamar bedah, ruang pengisian obat dalam ampul dan flakon di industri farmasi, juga bisa digunakan diperusahaan makanan untuk mencegah pencemaran permukaan.
Sinar x mempunyai daya penetrasi lebih besar dibanding dengan sinar ultraviolet.Sinar gamma mempunyai daya penetrasi lebih besar dibandingkan dengan sinar x dan digunakan untuk mensterilkan material yang tebal, misalnya bungkusan alat-alat kedokteran atau paket makanan.Sinar katoda biasa dipakai menghapus hama pada suhu kamar terhadap barang-barang yang telah dibungkus.
Cara Kimia (Khemis)
Merupakan cara sterilisasi dengan bahan kimia. Beberapa istilah yang perlu difahami:
-          Desinfektan adalah suatu bahan kimia yang dapat membunuh sel-sel vegetatif dan jasad renik. Biasanya digunakan untuk obyek yang tidak hidup, karena akan merusak jaringan. Prosesnya disebut desinfeksi.
-          Antiseptik adalah suatu bahan atau zat yang dapat mencegah, melawan maupun membunuh pertumbuhan dan kegiatan jasat renik. Biasanya digunakan untuk tubuh. Prosesnya disebut antiseptis.
-          Biosidal adalah suatu zat yang aksinya dipakai unhtuk membunuh mikroorganisme, misal : bakterisid, virosid, sporosid.
-          Biostatik adalah zat yang aksinya untuk mencegah/menghambat pertumbuhan organisme, misal : bakteriostatik, fungistatik.
-           

C.     TUJUAN
• Memahami dan melaksanakan proses sterilisasi yang tepat dan sesuai untuk alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengujian.
• Mampu menyiapkan dan membuat media steril untuk pengujian.

D.    ALAT DAN BAHAN
>  Alat :
- Autoclave
- Oven

> Bahan :
- Erlenmeyer            – Gunting
- Tabung reaksi        – Kertas label
- Cawan petri            – Benang Kasur
- Botol media            – Aluminium foil
- Gelas ukur               – Media (Nutrien Agar dan Nutrien Broth)
- Labu takar               – Kapas
- Kaki tiga                   – Batang pengaduk
- Kasa asbes               – Spatel
- Stirrer                       – Hot Plate
   E. PROSEDUR KERJA DAN DATA PENGAMATAN
1. Persiapan dan Sterilisasi Alat
Alat-alat yang akan disterilisasi dicuci dan dikeringkan.
Alat-alat yang mempunyai mulut ditutup dengan kapas berlemak, seperti: tabung reaksi, Erlenmeyer, botol media, gelas ukur, labu takar, dan pipet.
Caranya :
Sepotong kapas dilipat kedua ujungnya membentuk segi empat sebesar mulut alat.
Kapas digulung silinder cukup padat.
Bungkus dengan kain kasa, masukkan ke dalam mulut alat sedalam 2/3.
Khusus Pipet
Tutup kapas dimasukkan dengan sebatang kawat.
Kapas yang terurai keluar dari mulut pipet dihilangkan dengan melewatkan mulut pada api bunsen.
Kapas penutup ditutup aluminium foil/bahan lain, bila perlu diikat dengan benang kasur.
Alat yang permukaannya harus steril ditutup aluminium foil satu per satu.
Cawan petri dibungkus seluruhnya dengan aluminium foil/kertas bekas bersih (bukan koran).
Alat-alat gelas yang tidak presisi.
Disterilisasi dengan oven, suhu: 170 ; waktu 1 jam.
Alat-alat yang presisi.
Disterilisasi dengan autoclave, suhu: 121 ; waktu 15-20 menit.
Alat-alat dikeringkan dalam oven pengering, suhu :70; waktu 30 menit.
2. Pembuatan dan Sterilisasi Media serta Larutan Pengencer
Nutrient agar ditimbang untuk pembuatan 250 ml dan Nutrien Broth untuk pembuatan 150 ml.
Masing-masing media dimasukkan dalam Erlenmeyer yang sudah ditandai.
+ akuades, panaskan di atas nyala api bunsen sambil di aduk sampai larutan jernih.
Dituang dalam botol media dan ditutup kapas serta aluminium foil.
Diikat benang kasur dan diberi etiket (tanggal pembuatan, nama media, dan nama pembuat).
Disterilisasi dengan autoclave.
Didinginkan pada suhu kamar.
Dimasukkan dalam lemari pendingin untuk disimpan.







DAFTAR PUSTAKA

Validation of Pharmaceutical Processes (electronic version). James Agalloco. 2008. USA : Informa Healthcare Inc.
Scoville’s : The Art of Compounding, Glenn L. Jenkins et.all. 1957. New York : MC-Graw Hill Book Companies.
Remington’s Pharmaceutical Sciences 18 th Edition. A.R. Gennaro. 1990. Pennsylvania : Mack Publishing Company.
Pharmaceutical Technology. Eugene L. Parrot. 1974. Minneapolis : Burgess Publishing Company.
http://www.scribd.com/doc/16574529/petunjuk-praktikum-mikpl_sharing_status_hidden=1robiologi-dasar. Di akses tanggal 17 Oktober 2010 08.00 Am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar