Kromatografi Kertas
Waktu
dan Tempat Pelaksanaan Pratikum :
Hari/ Tanggal :
Jam :
Tempat :
Lab. Kimia Analitik ( pilot plant )
Tujuan
Untuk menentukan jenis gula
Tinjauan Pustaka
Prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi diferensial
dinamis dalam sistem yang terdiri dari dua fase atau lebih, salah satu
diantaranya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan di
dalamnya zat-zat itu menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan
dalam absorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan
muatan ion dinamakan kromatografi sehingga masing-masing zat dapat
diidentifikasi atau ditetapkan dengan metode analitik (Anonim, 1995).
Kromatografi digunakan untuk
memisahkan campuran dari substansinya menjadi komponen-komponennya. Seluruh
bentuk kromatografi bekerja berdasarkan prinsip yang sama.
Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen dari campuran bersama-sama. Komponen-komponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda pula. Kita akan melihat alasannya pada halaman selanjutnya.
Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.
Kromatogram kertas
Anda mungkin telah menggunakan kromatografi kertas sebagai salah satu hal pertama yang pernah anda kerjakan dalam bidang kimia untuk pemisahan, misalnya campuran dari pewarna-pewarna yang menyusun warna tinta tertentu. Ini merupakan contoh yang mudah, mari memulai dari hal itu.
Anggaplah anda mempunyai tiga pena biru dan akan mencari tahu dari tiga pena itu, yang mana yang digunakan untuk menulis sebuah pesan. Sampel dari masing-masing tinta diteteskan pada garis dasar pinsil pada selembar kromatografi kertas. Beberapa pewarna larut dalam jumlah yang minimum dalam pelarut yang sesuai, dan itu juga di teteskan pada garis yang sama. Dalam gambar, pena ditandai 1, 2 dan 3 serta tinta pada pesan ditandai sebagai M.
Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen dari campuran bersama-sama. Komponen-komponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda pula. Kita akan melihat alasannya pada halaman selanjutnya.
Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.
Kromatogram kertas
Anda mungkin telah menggunakan kromatografi kertas sebagai salah satu hal pertama yang pernah anda kerjakan dalam bidang kimia untuk pemisahan, misalnya campuran dari pewarna-pewarna yang menyusun warna tinta tertentu. Ini merupakan contoh yang mudah, mari memulai dari hal itu.
Anggaplah anda mempunyai tiga pena biru dan akan mencari tahu dari tiga pena itu, yang mana yang digunakan untuk menulis sebuah pesan. Sampel dari masing-masing tinta diteteskan pada garis dasar pinsil pada selembar kromatografi kertas. Beberapa pewarna larut dalam jumlah yang minimum dalam pelarut yang sesuai, dan itu juga di teteskan pada garis yang sama. Dalam gambar, pena ditandai 1, 2 dan 3 serta tinta pada pesan ditandai sebagai M.
Kertas digantungkan pada wadah
yang berisi lapisan tipis pelarut atau campuran pelarut yang sesuai didalamnya.
Perlu diperhatikan bahwa batas pelarut berada dibawah garis pada bercak
diatasnya. Gambar berikutnya tidak menunjukkan terperinci bagaimana kertas di
gantungkan karena terlalu banyak kemungkinan untuk mengerjakannnya dan dapat
mengacaukan gambar. Kadang-kadang kertas hanya digulungkan secara bebas pada
silinder dan diikatkan dengan klip kertas pada bagian atas dan bawah. Silinder
kemudian ditempatkan dengan posisi berdiri pada bawah wadah.
Alasan untuk menutup wadah adalah untuk meyakinkan bahwa astmosfer dalam gelas kimia terjenuhkan denga uap pelarut. Penjenuhan udara dalam gelas kimia dengan uap menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan pergerakan pelarut pada kertas.
Alasan untuk menutup wadah adalah untuk meyakinkan bahwa astmosfer dalam gelas kimia terjenuhkan denga uap pelarut. Penjenuhan udara dalam gelas kimia dengan uap menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan pergerakan pelarut pada kertas.
Karena pelarut bergerak lambat
pada kertas, komponen-komponen yang berbeda dari campuran tinta akan bergerak
pada laju yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan
bercak warna.
Gambar menunjukkan apa yang tampak setelah pelarut telah bergerak hampir seluruhnya ke atas.
Gambar menunjukkan apa yang tampak setelah pelarut telah bergerak hampir seluruhnya ke atas.
Dengan sangat mudah dijelaskan
melihat dari kromatogram akhir dari pena yang ditulis pada pesan yang
mengandung pewarna yang sama dengan pena 2. Anda juga dapat melihat bahwa pena
1 mengandung dua campuran berwarna biru yang kemungkinan salah satunya
mengandung pewarna tunggal terdapat dalam pena 3.
Nilai Rf
Beberapa senyawa dalam campuran bergerak sejauh dengan jarak yang ditempuh pelarut; beberapa laiinya tetap lebih dekat pada garis dasar. Jarak tempuh relative pada pelarut adalah konstan untuk senyawa tertentu sepanjang anda menjaga segala sesuatunya tetap sama, misalnya jenis kertas dan komposisi pelarut yang tepat..
Jarak relative pada pelarut disebut sebagai nilai Rf. Untuk setiap senyawa berlaku rumus sebagai berikut:
Rf=jarak yang ditempuh oleh
senyawa
jarak yang ditempuh oleh pelarut
jarak yang ditempuh oleh pelarut
Misalnya, jika salah satu komponen
dari campuran bergerak 9.6 cm dari garis dasar, sedangkan pelarut bergerak
sejauh 12.0 cm, jadi Rf untuk komponen itu:
Dalam contoh kita melihat ada beberapa
pena, tidak perlu menghitung nilai Rf karena anda akan membuat perbandingan
langsung dengan hanya melihat kromatogram.
Bahan dan Metode
- Bahan :
Analat à glukosa pada umbi-umbian
(ubi)
Standar à fruktosa
- Alat :
Kromatografi
Pipet kapiler
Kertas kromatografi
- Cara Kerja :
a. Isi tabung kromatografi dengan eluen 50-100 ml eluen.
Tutup rapat dan kocok. Biarkan agar ruangan di dalamnya jenuh dengan pelarut.
b.
Buat garis start dengan pensil
( jarak 3 cm dari tepi bawah kertas dan
dari tepi atas kertas ).
a.
Pada
garis start buat titik – titik dengan pensil dengan jarak 2,5 – 3 cm
b.
Pada
garis font buat titik ( dengan pensil ) tepat di atas titik pada garis start. Beri kode tiap titik tersebut.
c.
Dengan
pipa kapiler, teteskan larutan analat dan standar pada titik – titik di garis
start. Keringkan dengan lampu ( lebar spot 3 mm )
d.
Ulangi tetesan 2 – 3 kali.
Keringkan sebelum penetesan ulangan dan sesudahnya.
e.
Bentuk kertas menjadi
silinder, dengan bagian start sebagai
alas dan bagian font sebagai puncak silinder, dengan cara menghubungkannya
dengan jepit – jepit plastic.
f.
Masukkan silinder kertas ke
dalam tabung kromatografi yang telah berisi eluen dengan garis start di bawah.
Perhatikan garis start tidak boleh tercelup dalam eluen.
g.
Tutup rapat tabung kromatografi,
biarkan eluen naik sampai garis font ( 1 – 6 jam ).
h.
Angkat
dan kering anginkan kertas kromatografi
i.
Setelah kertas kering,
biarkan pewarna dengan cara menguapi, mencelup, menyemprotkannya, tergantung
analat.
j.
Berikan
tanda warna yang terbentuk. Ukur jaraknya dari garis start.
k. Hitung Rf = Jarak yang ditempuh spot
Jarak yang
ditempuh pelarut
c. Bandingkan Rf yang diperoleh dengan Rf
standar.
Hasil dan Pembahasan
Hasil:
Diket : Titik
standar
= 7,6 cm dari garis standar
Analat = 10
cm
Jawab :
Yang mana sebelumnya didapatkan titik standar = 50
ppm yang setara dengan 7,6 cm. Sedakan titik analat yang didapat sebelumya
=65,7 ppm yang setara dengan 10 cm.
Rf =
jarak yang ditempuh spot
Jarak yang ditempuh
pelarut
Rf standar = 7,6
cm =
0,76
10 cm
Rf analat = 7,6 cm =
0,76
10 cm
Pembahasan
:
Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran
dari substansinya menjadi komponen-komponennya. Seluruh bentuk kromatografi
bekerja berdasarkan prinsip yang sama.
Pada praktikum kromatografi
kertas yang
kami hanya menyediakan sebuah kertas whatman no 4, tabung kromatografi, pipet,
larutan standar dan analat. Pada
kertas dibuat garis start dan dibuat titik pada jarak 3 cm di sepanjang garis
itu. Kemudian ditetesi analat dan standar secara sebanyak tiga kali. Kemudian
dimasukkan ke dalam tabung kromatograf yang tesisi eluen.biarkan selama 6 jam .
Baru bisa dilakukan semprotan.
Pada
praktikum kali ini kami mendapatkan nilai Rf standar denga Rf analat sebanding
atau sama besar yaitu 7,6 cm/10 cm = 0,76.
Yang
mana litetatur yang menjadi acuan warna yang ditimbulkan oleh berbagai senyawa
yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
oleh Ismailov dan Shraiber (1985)
Pereaksi
|
Jenis
senyawa
|
Warna
|
Hijau
bromkesol
|
Asam
karboksilat
|
Bercak
kuning pada dasar hijau
|
Dragendorff
|
Alkaloid
dan basa organik
|
Jingga
|
Besi
III
|
Fenol
|
Berbagai
warna
|
Fluoresein
: Br
|
Senyawa
tak jenuh
|
Bercak
kuning pada dasar merah jambu
|
Ninhidrin
|
Asam
amino
|
Biru
|
HSO
|
Karbohidrat
|
Berbagai
warna biru
|
Amilosa
|
Gula
pereduksi
|
Berbagai
wana.
|
Beradasarkan
acuan diatas maka warna yang ditimbulkan oleh jenis gula yang ditentukan adalah
bermacam warana atau tidak terikat. Dan berdasarkan acuan yang dikemukakan oleh
Picha maka praktikum kali ini tidak memperoleh hasil yang memuaskan, ini
dikarenakan oleh banyak faktor, diantaranya adalah sebagai berikut:
·
Tidak
cocoknya pelarut yang digunakan
·
Zat
semprot yang digunakan tidak cocok dengan sampel yang diambil, sehingga hasil
yang ditimbulkan tidak sesuai dengan yang diharapkan seharusnya menggunakan
beberapa zat semprot (KmnO4 dan NaCl)
·
Pemilihan
sistem pelarut yang kurang selektif
·
Pemisahan
yang kurang hati-hati sehingga pada penetesan standar atau analat tidak
sebanding. Penetesan yang baik adalah penetesan sekecil mungkian namun
dilakukan berulang-ulang setelah kering terlebih dahulu.
·
Pratikan
kurang memahami prinsip dan prosedur kerja dari kromatrografi kertas
·
Hanya
menggunakan larutan gula (Fruktosa)
·
Wadah
tabung kromatografi terkontaminasi dengan udara
·
Kertas
kurang kering sewaktu menetesi kembali analat
Kesimpulan
:
A.
Teknik
pemisahan kromatografi kertas merupakan teknik kromatografi yang paling
sederhana. Pada prisipnya, komponen dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan
dari dua spot—hitam dan cokelat menjadi ungu, biru, cokelat dan kuning, merah
muda dengan Rf yang beragam.
B.
Beberapa
penerapanya kromatografi secara umum di bidang biologi adalah unuk menghitung
residu pestisida pada buah-buahan dan sayur, mengidentifikasi dan
mengklasifikasi bakteri, menentukan jalur metabolisme dan mekanisme kerja
obat-obatan, menghitung polusi air dan udara dan lain sebagainya.
Saran
Kita sebagai praktikan harus teliti dalam
melakukan suatu pengukuran dan suatu penelitian agar tidak terjadi sebuah
kesalahan nantinya dan untuk asisten jangan ragu-ragu memberi informasi.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anonim. 1995. Farmakope
Indonesia Ed. IV. Depkes RI. Jakarta.
Khopkar, S.M. 2002. Konsep Dasar Kimia
Analitik. UI-Press. Jakarta.
Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta .